:
Ilmu Itu tuk berbagi Maka Amalkanlah...

Senja di Pantai Losari Makassar

Sebagai kontras antara yang lama dan baru, perahu kayu berlayar diantara tanker raksasa modern dekat pantai di sepanjang pesisir Kota Makassar. Perjalanan 20 menit dengan becak dari pusat kota akan membawa anda ke PANTAI LOSARI Makassar.....
Di sore hari, disepanjang PANTAI LOSARI anda akan menemukan suasana hangat dari warga kota beserta aktifitasnya. Disisi selatan anda bisa menemukan lokasi pujasera yang tertata di laguna Metro, dengan keharuman pisang epe dan ikan bakar memenuhi udara. Dalam suasana karnaval diantara warung makanan, penduduk Makassar bertemu di sini, duduk bersama teman-teman dan orang asing untuk menikmati makan malam. Makassar juga memiliki kehidupan malam yang ramai seperti klub malam, tempat karaoke dan tempat bermain bola sodok. Kerajinan tangan TORAJA seperti ukiran tau tau dari kayu kecil, kotak bambu berukir, dan baki Toraja merupakan suvenir yang indah. Porselin antik dan belanga celadon dapat juga ditemukan, dan di jalan Sombu Opu, adalah tempat perhiasan emas dan perak.
Di pantai losari anda akan melihat banyak Kapal-Kapal Kecil dengan corak beraneka ragam, Kapal-kapal kecil tersebut merupakan bukti nyata dari karakter masyarakat Bugis dan Makasar yang asli.  Walaupun penampilannya keras, namun kehangatan dan persahabatan tetap terlihat meyakinkan bahwa setiap kapal akan mengundang anda 
untuk turut berlayar di pelayaran mereka selanjutnya. Di sekitaran Pantai Losari anda akan melihat, BENTENG ROTTERDAM (Fort Rotterdam) menandai peninggalan bersejarah kota. Dibangun pada tahun 1545 oleh kerajaan lokal Goa, Benteng Rotterdam yang letaknya di tepi laut direbut dan dibangun kembali pada tahun 1667 oleh Belanda. Dinding luar yang tebalnya 2 meter dan tinggi 7 meter membentuk kotak yang besar seperti seekor penyu. Di setiap sudut dan pintu utama dibuat benteng pertaha- nan yang menonjol ke luar dalam bentuk berlian, membuat benteng sulit ditundukkan sehingga Belanda dapat bertahan di sana selama ratusan tahun.

Hingga kini, benteng masih menjaga laut Makassar dan mempertontonkan contoh besar dari hasil renovasi arsitektur kolonial Belanda. Tempat itu juga merupakan pusat kebudayaan, musium hidup untuk Sulawesi Selatan.Di Makassar, bangunan peninggalan Belanda masih dapat ditemukan, walaupun beberapa bangunan tua yang indah diantaranya telah dihancurkan demi arsitektur modern. Walaupun demikian, rumah peninggalan Belanda bisa di temukan di jalan jalan sempit di pusat kota sekitar benteng Rotterdam. Dengan populasi Cina yang besar, kota ini juga memiliki banyak bangunan Cina termasuk empat kelenteng Buda yang berwarna warni.Di Kota Makassar, terdapat makam peninggalan dari satu pahlawan terbesar di Indonesia. Anak dari Sultan Jogjakarta, Pangeran Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda dalam perang Jawa di tahun 1825 - 1830. Ditipu oleh Belanda kemudian dibuang ke Makassar hingga akhir hayatnya. Sebuah silsilah keluarga digambarkan di makam memperlihatkan bahwa keluarganya telah tinggal di Makassar.
Sulawesi menghasilkan dan mengekspor beberapa kopi terbaik di dunia, jadi melancong ke pabrik kopi kecil di Makassar tidak bisa dihindari. Di dalam pabrik, pekerja membungkus dan menggiling kopi Arabica dan Toraja. Bila anda memperlihatkan rasa tertarik, maka pekerja akan memberikan contoh kopi segar mereka yang terbaik untuk anda cicipi. Walaupun contoh itu gratis, anda akan terdorong untuk membeli setidak-tidaknya sekilo untuk perjalanan pulang - sebuah kenangan yang sedap dan harum akan pintu gerbang ke Timur.Makassar memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, karena disamping sebagai pusat pengembangan dan perjyanan juga sekaligus , sebagai pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia. Kota Makassar banyak memiliki potensi wilayah, seni budaya dan sejarah yang dapat dikembangkan menjadi obyek dan days tarik wisata (ODTW).
Baca sejantunyaDaftar nama-nama obyek/daya tarik wisata yang ada di Kota Makassar berdasarkan pengamatan di lapangan dan pengumpulan data dari beberapa instansi yang terkait seperti dari Kanwil Deparsenibud Propinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pariwisata Kota Makassar, Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan, dan Museum La Galigo.Menurut data eksisting trend perjalanan wisata dalam lingkup Kota Makassar oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar tahun 1998/1999, menunjukkan bahwa ada 4 (empat) paket trend, perjalanan wisata yang disediakan yaitu; City Tour, Sight Seeing Tour, Sea Recreation, Journey/Adventure. Adapun bagian dari paket - paket tersebut adalah :
a. City Tour (perjalanan dalam Kota)- Benteng Ujung pandang (Fort Rotterdam) - Monumen Mandala - AI Markaz AI Islami- Masjid Raya- Makam Diponegoro - Balang Tonjong
b. Sight Seeing Tour (Menyaksikan keindahan) - Somba Opu Souvenir - Pantai Losari - Pelabuhan Pinisi Paotere - Makam Syech Yusuf (Tuanta Salamaka)
c. Sea Recreation (Perjalanan Wisata Bahari)
  • Pulau Kayangan Jarak lokasi 2,5 mil (bisa dicapai 45 menit), Letak lokasi : Jl. Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Daya tarik untuk: berenang dan diving, panorama matahari terbenam, olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak-anak, akuarium.
  • Pulau Kodingareng Jarak lokasi 5 mil (60 menit), Letak lokasi : Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik diving, menemukan batu kayu, ikan hias, peninggalan Jepang.
  • Pulau Barrang Lompo, Jarak lokasi 7 mil (1 jam 30 menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik : berenang, oseanorium, peninggalan Jepang
  • Pulau Barrang Caddi, Jarak lokasi : 6 mil (1jam 15 menit), Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah Daya tarik berenang dan diving, oseanorium, peninggalan Jepang.
  • Tanjung Bunga, Jarak lokasi sekitar 3 kilometer (10 menit), Letak lokasi Kecamatan Tamalate, Daya tarik jet ski, atraksi hobbies.
  • Tanjung Merdeka, Jarak lokasi 3 kilometer (15 menit), Letak lokasi Kecamatan. Tamalate, Daya tarik volley pantai, memancing.
  • Pulau Lae-lae, Jarak lokasi : 1 mil (15 menit), Letak lokasi di Kec.amatan Ujung Pandang, Daya tarik pemandangan laut, panorama matahari terbenam, berenang, olah raga air - Pulau Lanjukang, Jarak lokasi sekitar 9 mil (1jam 45 menit), Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah 
  • Pulau Kodingareng Keke, Jarak lokasi sekitar 5 mil (60 menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik untuk kegiatan menyelam, berenang, kerajinan kerang-kerangan.
  • Pulau Samalona, Jarak lokasi sekitar 3 mil (50 menit), Letak lokasi : Kec. Ujung Pandang, Daya tarik berenang, berjemur, matahari terbenam, biota laut, olahraga air.
  • Journey/Adventure (Penelusuran/ petualangan) Perjalanan wisata dalam Kota menurut versi perusahaan biro/agen perjalanan wisata pada umumnya Kota Makassar hanya digunakan sebagai tempat transit sebelum menuju daerah tujuan wisata (DTW) yang ada diluar Kota Makassar. 
Sesudah wisatawan tiba di Bandara Hasanuddin dan bertemu dengan pemandu wisata, langsung menuju Kota Makassar sambil menyaksikan pemandangan Kota, wisatawan kemudian makan siang direstoran, dan sesudah itu wisatawan langsung menuju daerah tujuan wisata yang ada di luar Kota Makassar, sesuai dengan paket yang dipilih. Sebagai pintu gerbang udara di kawasan Timur Indonesia, peranan Bandar Udara Internasional Hasanuddin menjadi tulang punggung sebagai pintu masuk wisatawan ke Makassar. Bandara ini melayani pener¬bangan domnestik dan Internasional, dan dapat didarati oleh Pesawat Jenis Boeing 747. Terdapat setidaknya lebih dari 20 kali penerbangan dari dan ke Jakarta, yang dilayani oleh hampir seluruh Maskapai Pener¬bangan yang ada. Pengelolaan Banda Udara ini dibawah BUMN Angkasa Pura I.Bagi wisatawan yang melakukan perjalanan sendiri, tersedia fasilitas Taxi Resmi Bandara yang akan membawa anda ke Kota Makassar. Biaya sekali Jalan ke Kota, terbagi atas 3 Zona, yakni Zona I hingga Jembatan Tallo, biayanya Rp. 40.000, Zona II hingga Jalan Hertasning sebesar Rp. 45.000, dan Zona III hingga Jalan Cenderawasih sebesar Rp. 50.000. Bila tujuan anda di luar Zona ini, dapat dikonsultasikan di Loket Pendaftaran Taxi, di bagian Kedatangan Bandara Hasanuddin.
Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dan bentang peninggalan Belanda Fort Rotterdam yang didalamnya terdapat Musium Lagaligo , atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan bagi para pengunjung. Pulau ini dulunya bernama Marrouw atau Meraux.
Pulau Kayangan mempunyai beberapa fasilitas seperti tempat penginapan, resort/pondokan, panggung hiburan, restoran, gedung serba guna, tempat bermain bagi anak-anak, sarana olah raga, dan anjungan memancing. Di bagian lain terdapat sejumlah aquarium yang menampung beraneka ragam jenis ikan hias air laut. Daya tarik : Berenang, panorama matahari terbenam (sunset), olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak-anak, akuarium.

0 komentar:

Posting Komentar

Berbagi itu indah, Salam kenal dari Putera Makassar...